Menu

Mode Gelap
Soal ASN Disperindagsar Empat Tahun Tak Ngantor, Begini Kata Kabid PPIP BKPSDM Rokan Hilir Abdul Wahid Ditetapkan Tersangka, SF. Hariyanto Bakal Jadi Gubri, Siapa Wagubri Selanjutnya? LKBB Duta Pancasila Rohil 2025 Guncang GOR Batu Enam Bagansiapiapi Polsek Panipahan Gelar Program Green Policing di SMP Negeri 1 Pasir Limau Kapas DPP Panggil FABEM Riau : Kibarkan Bendera Perang Melawan Korupsi Polsek Rimba Melintang Panen Raya Jagung Serentak Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Siak

Jaringan Minyak Ilegal di Riau Terbongkar, Dugaan Kuat Ada APH Tutup Mata

badge-check


					Gudang penimbunan BBM ilegal milik Nuri Silalahi di Simpang Gelombang, Kandis Perbesar

Gudang penimbunan BBM ilegal milik Nuri Silalahi di Simpang Gelombang, Kandis

Siak — Aroma permainan mafia minyak ilegal di Riau semakin menyengat. Investigasi lapangan menemukan fakta mencengangkan. Gudang penimbunan BBM ilegal milik Nuri Silalahi di Simpang Gelombang, Kandis, diduga menjadi titik utama distribusi minyak suling ilegal atau “cong” yang diselundupkan dari Provinsi Jambi.

Hampir setiap hari, mobil colt diesel bermuatan penuh minyak ilegal keluar masuk Riau melalui jalur Lintas Timur. Modusnya terkesan rapi dan terorganisir. Para sopir membawa minyak dari Jambi, diarahkan menuju Kandis, Pekanbaru, atau bahkan Ujung Tanjung sesuai instruksi setelah sampai di titik transit.

“Kami hanya supir bang, minyak ini mau dibawa ke Pekanbaru, nanti baru diarahkan lagi,” ungkap seorang sopir yang enggan menyebutkan namanya saat diwawancarai awak media. Ketika ditanya siapa pemilik barang haram tersebut, sopir itu tanpa ragu menjawab, “Punya Nuri bang, gudangnya di Kandis dan Ujung Tanjung.”

Hitam Putih News

Berdasarkan penuturan sopir, setiap perjalanan dari Jambi ke Riau selalu melibatkan minimal dua kendaraan: satu membawa minyak, satu lagi berperan sebagai pengawal untuk memastikan perjalanan aman dari razia atau gangguan. Fakta ini menguatkan dugaan adanya jaringan pengamanan berlapis — dari kaki tangan di lapangan hingga kemungkinan “korlap” di setiap kabupaten yang dilalui.

Lebih parah lagi, ketika awak media mencoba memergoki langsung proses bongkar muat di gudang Nuri di Simpang Gelombang, sopir justru terlihat menelepon seseorang yang diduga bagian dari jaringan mafia minyak tersebut. Komunikasi itu diyakini sebagai langkah untuk mengamankan jalur dan menghindari gangguan dari pihak berwenang.

Pertanyaannya kini: ke mana aparat penegak hukum (APH) di Riau? Mengapa kendaraan pengangkut BBM ilegal ini bisa melenggang bebas hampir setiap hari tanpa ada tindakan tegas? Apakah ada pihak yang sudah “kenyang upeti” sehingga memilih tutup mata terhadap praktik ilegal yang terang-terangan merugikan negara miliaran rupiah setiap bulannya?

Gudang penimbunan BBM ilegal milik Nuri Silalahi di Simpang Gelombang, Kandis

Jika dibiarkan, bukan hanya kerugian negara yang semakin besar, tetapi juga marwah hukum di Riau akan jatuh sedalam-dalamnya. Publik menanti nyali APH untuk membongkar dan memberantas jaringan mafia minyak ilegal yang diduga dilindungi ini.

Hingga berita ini diterbitkan Nuri Silalahi enggan memberikan tanggapan.

(Tim)

Baca Lainnya

Abdul Wahid Ditetapkan Tersangka, SF. Hariyanto Bakal Jadi Gubri, Siapa Wagubri Selanjutnya?

8 November 2025 - 15:13 WIB

H. Afrizal Sintong Bantah Isu Aliran Dana Jelang Musda Golkar Riau

2 November 2025 - 19:07 WIB

Besok, Ketua Fraksi Golkar Riau Turun Reses ke Dua Kepenghuluan di Sinaboi

28 Oktober 2025 - 19:18 WIB

MTKA LAM Riau Optimis Bahlil Lahadalia Gubris Aspirasi DPD Golkar se-Riau

19 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Reses di Rohil, Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Maharani Siap Bayarkan BPJS Masyarakat

15 Oktober 2025 - 14:19 WIB

BBM Subsidi untuk Rakyat Diduga Mengalir ke Perusahaan Sawit di Siak

14 Oktober 2025 - 20:07 WIB

Trend Berita Kriminal