ROKAN HILIR – Musim kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, mulai memicu kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah desa di Kecamatan Kubu dan Kubu Babussalam. Titik-titik kebakaran terpantau terjadi di beberapa kepenghuluan, seperti Desa Sungai Segajah (Kecamatan Kubu), Desa Rantau Panjang Kiri, dan Desa Teluk Nilap Jaya (Kecamatan Kubu Babussalam).
Petugas gabungan dari TNI, Polri, pemerintah kecamatan, serta aparatur kepenghuluan setempat terus berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi lahan yang terbakar. Namun, upaya pemadaman terkendala minimnya sumber air dan sarana prasarana pemadaman yang sangat terbatas. Tiupan angin kencang di lokasi juga turut memperburuk kondisi, membuat api sulit dikendalikan.
Kapolsek Kubu, Iptu Kodam Firman Sidabutar, S.H., M.H., yang turut terjun langsung ke lapangan bersama Camat Kubu Babussalam Hasan Usman, S.Pd., M.M., menyampaikan bahwa pemadaman masih berlangsung di sejumlah titik. Salah satunya di RT 21 RW 09, Dusun Mekar Jaya, Desa Rantau Panjang Kiri.
“Saat ini ada beberapa titik kebakaran lahan di Kecamatan Kubu dan Kuba. Upaya pemadaman dan pendinginan masih terus kita lakukan bersama tim gabungan,” ujarnya melalui video singkat yang dikirimkan kepada awak media, Kamis (17/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa kesulitan utama yang dihadapi di lapangan adalah minimnya sumber air dan perlengkapan pemadam api.
“Kendala saat ini, air sangat kurang, dan peralatan pemadaman juga sangat minim,” ungkapnya.
Meski menghadapi keterbatasan, tim gabungan yang terdiri dari personel TNI-Polri dan pemerintah kecamatan tetap berupaya maksimal melakukan pemadaman agar api tidak semakin meluas.
Selain itu, Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Ia meminta masyarakat lebih waspada, khususnya yang memiliki lahan gambut, dan turut serta aktif menjaga lingkungan.
“Kami minta masyarakat agar tidak membuka lahan dengan membakar. Jika ditemukan titik api, segera padamkan atau laporkan agar bisa cepat ditangani sebelum meluas,” tegasnya.
Hingga kini, upaya pemadaman masih terus dilakukan, dan tim gabungan berharap agar Karhutla bisa segera dikendalikan sebelum menjangkau area permukiman dan lahan produktif lainnya.







