Teluk Kuantan – Musibah kebakaran melanda Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Teluk Kuantan pada Selasa (22/7/2025) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Kobaran api yang diduga berasal dari area kantin sekolah dengan cepat menyebar dan menghanguskan sejumlah bangunan penting di lingkungan sekolah.
Petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi sempat mengalami kendala dalam proses pemadaman. Akses jalan menuju titik api yang sempit dan sulit dijangkau membuat mobil pemadam tidak bisa langsung mendekat ke lokasi utama. Namun berkat upaya maksimal dari petugas dan warga sekitar, api akhirnya berhasil dipadamkan setelah beberapa jam.
Menurut keterangan Hurdisman, salah satu guru di SMKN 1 Teluk Kuantan, api pertama kali terlihat muncul dari bagian kantin yang berada di belakang gedung sekolah. Dalam waktu singkat, si jago merah menjalar ke bangunan lain dan membakar setidaknya delapan ruang kelas serta beberapa ruang praktik siswa.
“Api berasal dari kantin. Karena kantin itu posisinya di belakang dan dekat dengan bangunan kelas, api cepat sekali menyebar. Delapan ruang kelas terbakar habis, termasuk juga beberapa ruang praktik siswa. Ini jelas sangat mengganggu proses belajar mengajar anak-anak,” ujar Hurdisman kepada Hitam Putih News.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, mengingat kejadian terjadi di luar jam belajar-mengajar. Namun kerugian materi diperkirakan cukup besar. Selain bangunan, berbagai peralatan praktik dan perlengkapan belajar juga ikut hangus dilalap api.
Kondisi ini membuat pihak sekolah terpaksa menghentikan sementara kegiatan pembelajaran, terutama untuk kelas-kelas yang terdampak. Hurdisman mengungkapkan kekhawatiran terhadap kelangsungan pendidikan para siswa jika tidak ada penanganan cepat dari pihak berwenang.
“Harapan kami dari pihak sekolah, tentu pemerintah bisa segera turun tangan. Karena ini adalah fasilitas vital untuk pendidikan anak-anak. Kami berharap ada solusi jangka pendek seperti ruang belajar sementara, dan dalam jangka panjang bisa dipertimbangkan apakah gedung ini akan direnovasi atau dibangun ulang,” tambahnya.
Hingga saat ini, pihak sekolah masih menunggu langkah resmi dari Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau terkait rencana penanganan pasca-kebakaran. Sejumlah guru dan staf sekolah mulai melakukan pendataan kerusakan serta menyusun skema darurat agar kegiatan belajar siswa bisa tetap berjalan.







