Hitam Putih News – Transaksi Judi Online di Indonesia Capai Rp 900 Triliun pada 2024. Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, mengungkapkan bahwa total nilai transaksi perjudian online di Indonesia pada tahun 2024 mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp 900 triliun. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers bertajuk Akses Desk Pemberantasan Judi Online di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (21/11/2024).
“Bapak Presiden dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan bahwa omzet perjudian online di Indonesia mencapai kurang lebih Rp 900 triliun pada tahun 2024,” ujar Budi Gunawan.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa jumlah pemain judi online pada periode tersebut meningkat pesat hingga mencapai 8,8 juta orang. Sebagian besar dari mereka berasal dari kelompok masyarakat ekonomi menengah ke bawah, yang semakin memperburuk dampak sosial dan finansial yang ditimbulkan oleh aktivitas ini.
Bahaya Judi Online dan Tantangan Kecanduan
Judi online sering kali menjerumuskan seseorang ke dalam kesulitan finansial yang serius. Hutang yang menumpuk, keretakan hubungan sosial, dan gangguan emosional adalah beberapa dampak buruk yang tak terhindarkan. Maka dari itu, menjauhi judi adalah langkah terbaik bagi siapa saja yang belum terjebak dalam praktik ini. Namun, bagaimana dengan mereka yang sudah terlanjur kecanduan?
Bagi mereka yang ingin keluar dari jerat judi, upaya bukan hanya soal berhenti bermain, tetapi juga melibatkan perubahan pola pikir dan kebiasaan. Salah satu organisasi internasional, The Gate Away Foundation, menawarkan langkah strategis untuk menghentikan kecanduan judi:
1. Kenali Masalahnya
Langkah pertama adalah menyadari bahwa Anda tengah menghadapi kecanduan judi. Pemahaman ini penting untuk memulai perubahan perilaku. Kenali gejala-gejalanya, seperti dorongan kuat untuk berjudi, mengambil risiko yang semakin besar, dan rasa bersalah atau penyesalan setelah berjudi.
2. Identifikasi Pemicu Kecanduan
Setiap kebiasaan buruk pasti memiliki pemicunya. Dalam konteks perjudian, pemicu dapat berupa situasi, perasaan, atau bahkan lingkungan sosial. Misalnya, pengaruh teman-teman dengan kebiasaan serupa atau konsumsi alkohol yang melemahkan kontrol diri sering kali menjadi faktor pendorong. Mulailah mendokumentasikan situasi yang memicu dorongan untuk berjudi dan cari pola yang muncul untuk membantu mengatasinya.
3. Hindari Pemikiran Takhayul
Keyakinan irasional sering kali memperkuat perilaku berjudi. Banyak penjudi percaya bahwa keberuntungan atau pola tertentu dapat memengaruhi hasil permainan. Padahal, dalam kenyataannya, setiap hasil dalam perjudian adalah acak. Mengubah pola pikir ini dapat membantu mengurangi dorongan untuk terus berjudi.







